Sabtu, 16 Januari 2016

Hooreee...Dompu Berusia 2 Abad ???

Maraknya pemberitaan di media massa dan media electronik akan pemberitahuan dompu telah berusia 200 tahun bertepatan dengan letusan gunung tambora,yaitu pada tanggal 11 april 1815. penempatan tanggal hari kelahiran kabupaten dompu melahirkan suatu polemik yang berkecamuk oleh para budayawan,sejarahwan,mahasiswa,pemuda,dan bahkan orang dompu sendiri tentunya. yang menjadi pertanyaannya dalam hal ini, atas dasar apa kabupaten dompu menetapkan hari jadinya bertepatan dengan letusan gunung tambora. apakah ini kebetulan semata ataukah memang tidak sama sekali. apakah tidak ada peristiwa lain maupun data  yang di jadikan sebagai rujukan untuk terus menggali keberadaan dari pada daerah dompu selain letusan gunung tambora.

sejarah kabupaten dompu tidak hanya di lihat dari letusan gunung tambora untuk menentukan hari jadinya.kabupaten dompu jauh-jauh hari sebelum letusan gunung tambora sudah ada kehidupan yang ada di wilayah Nggahi Rawi Pahu tersebut. keberadaan dari pada adanya suatu kehidupan di kabupaten dompu telah di akui, dengan beberapa unsur yang dapat menguatkan dari pada keberadaan daerah tersebut.diantaranya,adanya wilayah,pemerintahan,penduduk,dan pengakuan dari pihak lain (konstitutif dan deklaratif). sebelum peristiwa letusan gunung tambora yang mengakibatkan puluhan ribu nyawa itu. terdapat beberapa kerajaan yang ada di wilayah DOMPO ( Sebutan dompu yang dulu ) khususnya yang ada di bawah lereng tambora. diantaranya ialah,kerajaan sanggar,pekat,dan tambora. keberadaan dari pada 3 kerajaan ini ikut mewarnai kehidupan sekaligus menambah kekayaan budaya dari pada wilayah tersebut. semenjak letusan itu terjadi pada 11 April 1819 memberikan suatu perubahan iklim dari pada wilayah lereng tambora itu sendiri, pun dunia ikut merasakan pergesaran iklim dari pada peristiwa itu. amazing,suatu kejadian yang tidak akan pernah di lupakan oleh siapapun dalam lintas generasi. mendengar kisah dan namanya seakan kita ikut terkaumflase pada keadaan 2 abad yang lalu. kisahnya masih menggelegar di telinga masyakarakat dompu,bima,sumbawa dan bahkan duniapun mengakui akan kedahsyatan letusan hingga menghasilkan kalderal yang begitu luas di dunia.

penempatan hari jadi dompu yang merujuk pada letusan gunung tambora,hanya sekedar memanfaatkan moment, kedasyatan dari pada kejadian itu.karna mengingat letusan demikian adalah letusan terbesar di dunia sepanjang sejarah letusan gunung api di dunia. keberadaan peristiwa demikian merupakan bagian dari proses perjalan kehidupan DOU DOMPU. sebelum letusan pun dompu sudah mempunyai kedudukan seperti yang di sebutkan di awal muka. kecendrungan menempatkan dompu pada posisi yang tidak pada senyatanya apa yang pernah terjadi akan kebenaran kehidupan sebelum letusan tambora. secara hukumpun,penetapan ini merupakan pembongan publik yang teracuni atas suatu peristiwa,yang dapat menutup tabir akan kebenarannya. semoga penempatan hari jadi dompu tidak di jadikan sebagai intrik secara politis simbol semata. dan sudah menjadi tugas bersama untuk selalu mengggali dan terus menggali akan kebenaran dari pada apa yang terjadi sebenarnya. semoga saja (C. LAM)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar