Jumat, 19 Februari 2016

MENUJU PEMUDA EMAS BANGSA

perbedaan pandangan antara manusia merupakan hal yang lumrah. acapkali hal ini terjadi di lini-lini kehidupan kita. perlu diingat dan diketahui bahwasannya, perbedaan sudut pandang ini pada dasarnya adalah suatu kejelian manusia di dalam menangkap fenomena yang terjadi. berbagai macam permulaan pandangan yang digelintir oleh setiap orang . ada yang memulai pandangan dari sudut barat, timur, tengah, dan seterusnya. akan tetapi dalam hal ini tidak harus kita slalu menyatakan pandangan kita yang benar. orang-orang atau teman-teman kita salah. manusia pada dasarnya hanya di berikan ruang untuk berijtihad terhadap apa yang menjadi rujukan sumber wahyu dalam hal ini adalah al-qur'an. mengacu pada hal ini, manusia tidak bisa menjust hanya pendapat kita yang benar dan mereka salah. ini yang harus di hindari serta menyadari agar tidak timbulnya kesimpulan sikap kehakikian kebenaran akan pandangan kita. karna sesungguhnya hanya yang telah di tetapkanNYA lah yang mutlak. di luar dari pada itu,termasuk kesimpulan yang di temukan oleh manusia melalui observasi ataupun penelitian ilmiah,tidak dapat menampik terhadap apa yang telah di tetapkan olehNya.

setiap pemikiran yang di hasilkan oleh manusia selalu bersifat nisbi. artinya hanya sementara, tidak seperti ciptaan Tuhan selalu abadi dan bahkan apa yang akan terjadi 1 juta tahun yang akan datang pasti akan sesuai terhadap apa yang telah di cantumkankan serta di ceritakan didalam wahyuNya. sementara manusia selalu berubah-rubah. bahkan aturan yang di buat tahun ini akan begitu cepat melakukan pergantian dalam lima tahun ke depan, begitu terbatasnya pemikiran manusia.

pemuda sebagai agen of change (perubahan) yaitu lokomotif perubahan yang akan melanjutkan perjuangan orang-orang terdahulu harus dapat menempatkan posisi idealnya sebagai regenerasi  bangsa. mengingat pertarungan untuk kedepannya jauh lebih sulit di bandingkan dengan apa yang terjadi hari ini. dalam hal inipun, apabila ingin menempatkan pemuda sebagai gerbang akselerasi pembangunan bangsa tentu harus di buat pola yang dapat mengintegrasi kepentingan-kepetingan pemuda  dengan apa yang menjadi program oleh pemerintah. jikapun bisa, setiap program harus slalu menempatkan posisi pemuda dalam mempersiapkan apa yang telah penulis sebutkan di muka,yaitu pertarungan pemikiran yang begitu kompleks.

pertarungan kedepannya jauh lebih sulit. bila kita kurang mengamati perkembangan jaman serta tidak cepat dalam mengambil keputusan. tanpa kita sadari kita  akan ketinggalan jauh dari orang-orang yang slalu mengamati perkembangan jaman serta cepat di dalam pengambilan keputusan. hal ini begitu penting. mengingat, kita sedang berada pada abad yang begitu pesat kemajuannya di bandingkan dengan abad-abad sebelumnnya.

dalam rangka menjadikan pemuda sebagai generasi yang mampu bersaing dengan generasi-generasi di luar NTB. tentu harus betul-betul memperhatikan pemuda dalam hal apapun yang ingin di kembangkan oleh pemuda dan pemerintah dalam hal ini harus siap memfasilitasi pemuda karna tujuan jangka panjang yang amat kompleks nantinya. pergolakan kehidupan kekinian sangat rentan akan budaya dari barat. jika hal ini tidak begitu cepat untuk di antisipasi dengan berbagai macam kegiatan yang memberikan pengulangan (refresh) akan identitas kita orang timur tedahulu. budaya barat akan begitu cepat di tiru oleh kaum muda timur hingga pada tahap mengkonsumsi pola gaya kehidupan barat. sasaran dari pada budaya ini adalah pemuda-pemudi. bila pemuda-pemudi tidak dapat mereduksi nila-nilai yang negative tentu mereka akan cepat meniru. pemerintah sebagai stake holder (pemangku kebijakan) harus mengambil langkah cepat di dalam mengatasi persoalan pemuda yang semakin hari sangat memprihatinkan. keadaan generasi sekarang ini bak berada di ujung tanduk. dan tidak tahu arah sama sekali akan pilihan mana yang harus di tempuh. bila ada budaya yang berkembang sekarang ,langsung menirunya. tidak pernah untuk memikirkan terlebih dahulu. apakah budaya yang berkembang saat ini  baik atau buruk. tidak pernah mereka  mereduksi atas pertimbangan-pertimbangan seperti itu. sehingga apa yang terjadi sekarang, setiap saat selalu di kabarkan di media massa, beraneka macam persoalan berkaitan dengan pemuda-pemudi bangsa ini.

berangkat dari semua itu. pemuda harus kembali pada marwahnya sebagai agen perubahan ( agen of Change ). sebagai pemuda yang hidup pada era kontemporer ini. penulis menyadari terdapat banyak kekeliruan yang telah di lakukan oleh pemuda akhir-akhir ini. nilai ideal yang harusnya slalu di jadikan sebagai manifestasi di dalam penerapannya  di kehidupan nyata sudah jauh dari apa yang harus di lakukan. hal ini tiada lain adalah adanya kesalahpahaman pemuda di dalam memahami perkembangan jaman yang begitu maju. kemajuan teknologi yang harusnya di manfaatkan sebagai ruang kemajuan berpikir,berkreasi serta berinovasi,sudah jauh pada apa yang menjadi tujuannya.

salah satu cara yang harus di lakukan oleh pemuda menuju kemajuan bangsa dan penerus bangsa. tentu haruslah dapat memahami nilai-nilai ideal. mempertahankan  serta memperjuangakan nilai-nilai ideal inilah yang amat sulit. mengingat antara keduanya (seharusnya dan sebenarnya) slalu terjadi kontra posisi. akan tetapi untuk dapat menempatkan keidealan nilai tersebut haruslah di dorong dengan kejelian serta pengamatan perkembangan jaman yang terjadi. sehingga di sini,kita akan dapat mengaktualisasikan keidealan nilai tersebut. sikap konsisten mempunyai peran yang amat penting di dalam mempertahankan nilai ideal tersebut. betapapun kita tahu bahwasannya,sikap konsisten akan membawa arah perjuangan kita pada kenyataannya. pada dasarnya mempertahankan nilai ideal tersebut merupakan suatu cita-cita yang harus di implementasikan secara nyata. hal inipun amat lika-liku jalannya. tidak seperti kita membalikan telapak tangan. sadar akan perjalanan yang akan kita temui begitu alot,haruslah kita slalu sadari dan merefleksi, kita sedang berada pada jalan perjuangan dan ini harus di rasakan secara terus menerus.jikapun kita sedang berada pada ambang kegelisahan perjuangan.

penulis menyadari,sebagai pemuda yang akan melanjutkan amanat bangsa ini,tentu mulai dari sekarang harus mempersiapkan diri  untuk bertarung dengan pemuda-pemudi negara lain. karna pada dasarnya merekapun sedang melakukan hal demikian. berjuang untuk mempertahan di dalam melanjutkan tongkat ini bukanlah suatu beban. jika kita menganggap ini adalah suatu beban tentu dalam perjalannya tidak akan mendapatkan keberkahan dalam berjuang untuk kemaslahatan bangsa ini. perjuangan amatlah panjang, seperti itulah yang dikatakan oleh salah seorang sastrawan asal prancis yang bernama Albert Camus; "jika kita dapat menyadari setiap detik apa yang datang dan pergi,pada saat itulah kita sedang betul-betul hidup sebagai manusia seutuhnya". bukankah setiap orang ada massanya, dan setiap massa ada orangnya,mungkin tepatnya kata itu.

Wallahualam bisyawab