Minggu, 19 Juli 2020

Menatap Masa Depan gerakan mahasiswa

dia mulai bersinggungan dengan hal-hal yang terjadi di sekitarnya,terjadi kerisauan saat bercengkrama dengan orang-orang yang menyatakan dirinya sebagai dewa penyelamat,salah seorang di sampingnya yang mulai membicarakan tentang keadaan gerakan yang di lakukan oleh para mahasiswa akhir-akhir ini,baginya gerakan yang dilakukan oleh mereka tidak bersandar pada nilai apa yang sebenarnya di perjuangkan. baginya gerakan itu adalah sebuah perjuangan untuk menatap masa depan,mengingat  gerakan merupakan sebuah wadah untuk memperjuangkan hal-hal yang di persiapkan untuk keberlangsungan kehidupan di massa yang akan datang. mereka berkata kami sedang menempa diri,kami sedang mempersiapkan untuk masa depan, karna persaingan di masa depan amat sangat ketat di bandingkan dengan waktu sekarang. perlu beberapa terobosan yang harus di tawarkan kepada orang-orang yang ada dalam pemerintahan. mahasiswa harus berpikir lebih progresif tidak boleh oportunis dan pragmatisme,jika hal demikian dilakukan oleh para mahasiswa dan di jadikan sebagai nilai dasar dalam melakukan perjuangan,hal demikian sudah salah.

begitu pelik terlihat pelik cara dia menjelaskan akan tetapi orang-orang yang ada di sekitarnya dapat memahami apa yang dia sampaikan,bagi kebanyakan orang dia adalah kategori mahasiswa kutu buku,yang setiap waktunya selalu menggunakan waktu untuk membaca,bahkan buku adalah kekasinya.
keadaanpun mulai menurun antara beberapa orang memilih berdiam diri,tidak untuk berbicara. gelaspun akan menjadi tumbalnya saat dua emosi mulai berkecamuk antara satu sama lain. satu orang berkata "saya pulang dulu".

di pojok kiri atas terlihat gambar poster Ir.Soekarno yang warnanya sudah mulai usang, sudah sekian lama poster itu menghiasi kegemuruhan sekret yang kian hari tidak menampakan dirinya. keadaan berubah begitu saja, berpikir hanya berpikir tidak pernah menyelesaikan apa yang di pikirkan. terasa hampa,anginpun  ikut mengarahkan dimana gerangan akan berjalan. sekian lamanya terpuruk dengan kesunyian tak pernah ada hal baik yang coba untuk dilakukan. gemerisik suara helaan napas terdengar jelas dari diri wanita yang sudah mendedikasikan diri dalam melayani pesanan para mahasiswa yang sudah hampir memenuhi buku kecil yang ada di genggamnya. suasana riuh berubah sekejab menjadi hening saat mendengar kabar ada yang melakukan demonstrasi. suara megapone terdengar jelas saat salah satu mahasiswa yang di percayakan untuk menjadi orator dalam aksi tersebut. ADIL adalah sebuah kata yang menjadi tuntutan demonstrasi dari kelompok mahasiwa yang mengatasnamakan dirinya sebagai keterwakilan dari semua mahasiwa. menuntut penuh harap kepada birokrasi untuk segera menuntaskan polemik yang melanda mahasiswa. suasana begitu riuh bak angin kencang yang datang menerpa tiba-tiba umat manusia.

seperti itulah keadaan kampus yang coba ku gambarkan dalam sebuah penghayatan rasa. apakah benar adanya yang kurasakan tentu kebenaran dari itu semua akan kembali kepada pelaku asli itu sendiri. sebagian dari pada masyarakat fh unram tidaklah sebagaimana apa yang dilakukan oleh masyarakat kampus-kampus lain di indonesia. atmosfer kampus yang seharusnya di isi oleh berbagai macam kegiatan ilmiah,ruang perpustakaan sangat hening bila berkunjung setiap harinya,selalu saja kudapati 5-6 orang yang menyempatkan diri untuk membaca di perpus,jikapun banyak yang terlihat itu hanya sekelompok mahasiswa yang di minta oleh petugas kampus untuk membuat video clip sebagai prasyarat untuk mendapatkan akreditasi dari BAN-PT. itupun harus sangat memohon petugas kampus kepada para mahasiswa/i untuk bisa di kumpulkan. yaaa seperti itulah yang terjadi sebenarnya pada mahasiswa dan kampusku. kebenaran bisa di manipulasi begitu saja. tidak benar-benar menegakan kebenaran itu sendiri. kami di ajarkan di bangku kuliah untuk berlaku sebagaimana yang di ajarkan. tapi ternyata yang berlaku adalah melenceng daripada itu semua. apakah seperti ini wujud pendidikan yang di ajarkan kepada para generasi. pendidikan hanya sebatas pada ada bangku kuliah saja. setelah itu tidak ada. kami sudah di bekali pengetahuan ilmu. mengenai apa yang terjadi di luar itulah kehidupan yang sebenarnya. kami di tuntun untuk menyelesaikan persoalan atas ilmu yang di berikan di bangku kuliah. saat kami mencoba untuk menuntaskan suatu persoalan,tentu hamabatannya pasti ada dan kami sangat menyadari akan itu karna itu bagian daripada konsekuensi logis yang harus di hadapi. di luar bangku kuliah amat jauh berbeda dari yang diajarkan. sangat berbanding terbalik dari harapan sebelumnya. saling memperjuangkan kepentingan masing-masing,berbagai macam carapun dihalalkan untuk mendapatkan apa yang di inginkan. orang terdekatpun bisa menjadi musuh sendiri. begitu sengit dan sadisnya hidup ini. persoalan demi persoalan semakin hari semakin muncul,yang satupun tidak bisa di urai,yang ada hanya menyisahkan sebuah pertanyaan saja. oleh sebagian kalangan memanfaatkan hal demikian untuk menaikan rating informasi serta mencari popularitas dan elektabilitas.

seperti itulah keadaan kami sebagai regenerasi yang mengatasnamakan agen of change dan agen of control. kami merasa sangat sulit membendung itu semua mengingat yang menjadi musuh adalah kebodohan yang semakin hari semakin menggerogoti siapapun hingga berujung kemiskinan yang tersistematis. amat menyedihkan memang. masing-masing diri tentu mempunyai perang untuk memerangi itu semua.semangat serta optimisme akan selalu di kobarkan di dalam diri ini agar  bisa menuntaskan persoalan demi persoalaan karna bangsaku haruslah menjadi bangsa yang besar. walaupun tidak dapat merasakan sekarang ini,moga anak dan cucu dan anak-anak bangsa kedepannya dapat merasakan kedaulatan di atas kaki sendiri (berdikari).


indonesia dalam lima tahun kedepan akan mengalami bonus demografi global,ada beberapa alasan yang menjadi pembenaran atas itu semua yang di anggap oleh beberapa kalangan mengatakan demikian. yang pertama,untuk wilayah negara indonesia dari tahun ketahun mengalami kenaikan investasi yang di lakukan oleh WNA untuk melakukan usahanya di indonesia. selain dari itu,jumlah penduduk indonesia menagalami penambahan tiap detiknya. berdasarkan data dari kementrian kesehatan tahun2016. angka kematian lebih kecil di bandingkan angka kelahiran tiap detiknya. hal inilah yang menjadi patokan. antara tingkat investasi yang mengalami penigkatan tiap tahun akan dapat memberikan pemberdayaan angka kelahiran. secara tidak langsung persesuaian antara keduanya dapat di prediksi akan mengalami kenaikan tiap detiknya sampai dengan 5-15 tahun kedepannya. semoga saja apa yang di katakan berbagai pihak ini benar-benar terjadi. tentu akan benar-benar terjadi apabila di dukung dengan berbagai macam upaya yang dilakukan oleh berbagai macam pihak dalam hal bonus demografi tersebut. banyak sekali hal-hal baru yang di munculkan akhir-akhir ini dan sumber atas itu semua dari organisasi dunia yang di anggap laten dan teliti dalam memantau perkembangan dunia serta di percaya penuh keputusannya oleh negara-negara yang mempersekutukan dirinya dalam organ tersebut. keputusannya di anggap hukum sedangkan setiap negara wajib meratifikasi aturan yang ada dalam negaranya. diamanapun indonesia berada tentu akan slalu di pantau maupun di awasi. setiap gerak saja yang coba lakukan untuk kemaslahatan bangsanya sendiri saja akan cepat tercium baunnya oleh bangsa lain. hingga lahirlah sebuah aturan terbaru tentang hal-hal yang dapat merugikan bangsa indonesia sendiri. ironis memang. apalah daya kita sebagai bangsa yang baru memerdekan dirinya belum genap seabad. bangsa kita belum benar-benar memberanikan diri. aturan global sekan menyempitkan gerak yang ingin di capai oleh bangsa kita. pada masing-masing negara mempunyai kultur tersendiri dan berbeda-beda tentunya. kita seakan di paksakan untuk mematuhinya. kedaultan hukum yang jelas wujud dari pada kemerdekaan hanya indah pada teks semata.

semoga berjaya indonesia,bagaimanapun juga siapapun berkewajiban untuk memperjuangkan kemerdekaan yang hakiki.baik oleh pemerintah sebagai pelaksana dari kemauan rakyat dan rakyat itu sendiri.

Wallahualam bisyawab