Selasa, 30 Juni 2015

APA YANG TELAH DI BERIKAN ??? ( Sebuah Refleksi )

secara pribadi saya merasa prihatin melihat keadaan daerah dalam kurung waktu 15 tahun terakhir. selalu saja di jadikan sebagai  objek kepentingan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. memasuki bulan desember yang tinggal menghitung beberapa bulan ke depan akan di langsungkan hajatan pesta demokrasi yang dalam hal ini pemilihan kepala daerah atau bupati untuk periode tahun 2015-2020. berbagai kalangan sudah menampakan diri sebagai bakal calon pemimpin daerah. saya tak dapat menampik maupun membatasi. bahwasannya, setiap orang mempunyai hak untuk ikut terlibat dalam pesta yang di adakan  satu kali dalam 5 tahun ini. memang hak untuk ikut terlibat dalam pemerintahan atau di pilih maupun memilih sudah mendarah daging dalam diri manusia itu sendiri. negarapun menjamin akan keberadaan yang melekat itu. namun di sini perlu di ketahui bahwa suatu proses pemerintahan yang berjalan dengan baik, bilamana orang tersebut mempunyai track record dalam perjalanan hidupnya, yang dalam hal ini adalah, hal-hal yang pernah ia lakukan pada daerah ini. baik di saat menjabat sebagai seorang masyarakat biasa (masyarakat sipil) dan apapun itu. dan lebih-lebih baginya,ikut serta dalam kontes ini bukan untuk diri pribadinya,kelompoknya,maupun kolegannya. melainkan hal ini di jadikan sebagai senjata untuk bagaimana meraih yang namanya cita bersama. dan itu semua merupakan "Sunnatullah". hal inilah yang harus di jadikan sebagai acuan bagaimana membangun daerah yang di pimpinnya sesuai dengan visi-misi yang rencanakan  dalam  lima tahun yang akan datang.

dari beberapa calon yang sudah menampakan diri di permukaan merupakan putra daerah asli ( katanyaa ). "putra daerah koq aku baru liahat yaaa " kemana saja selama ini,???? apakah hanya datang karna ada maunya saja ??? dan juga hal apa yang pernah di berikan sebelumnnya pada daerah ini.?? datang kog tiba-tiba main nyelonong saja. ini jalur bus way...!!! dan tidak bisa di lewati oleh kendaraan lain karna itu semua sudah di bagi porsinya !!!
aku masih bingung dengan cara berpikir bacal (bakal Calon). mau jadi bupati,tentulah harus membutuhkan dana/kost yang amat besar karna memang seperti itulah yang harus di siapkan oleh siapapun yang ingin menjadi calon bupati,calon gubernur,calon presiden serta calon-calon yang lain sampai calon suamipun harus ada kostnya karna nanti mau memberi makan apa pada si mempelai..??? " beras pasir " !!! heeeeee
memang sulit untuk menebak lakon yang di ceritakan oleh dalang-dalang ini. bahkan ceritanyapun terkesan berbeda dengan film yang kebanyakan tertera di dalam skenario-skenario yang tercantum dalam kertas putih yang suci mengenai riwayat-riwayat yang seharusnya di lakukan oleh orang-orang jaman ini. semua hanya berkas saja yang nanti di biarkan begitu saja menjadi usang di penuhi oleh debu.

mengeluarkan duit yang banyak,ujung-ujungnyapun...yaa,,mengambil sebanyak mungkin karna sudah terlalu banyak yang di keluarkan. lantas di manakah nurani di tempatkan dikala hal ini terjadi begitu saja.??
yang satu berdiam diri,yang lain pun begitu. lantas mau di kemanakan ini.?? dan kepada siapa mengadu.,??? kepada penegak hukumkah.??? "rasanya itu sama aja bohong" !!!
lantas gara-gara ulah satu dua orang dalam waktu tertentu. imbasnya pada daerah serta penghuni daerah itu sendiri yang menanggunngya. dan jangan heran,jikalau ke depannya. ketika sesuatu hal terjadi ke depannya. entah itu yang berkaitan dengan masalah pembagian anggaran maupun program pembangunan yang di jadikan sasaran untuk proyeksi jangka waktu ke depan.

hal di atas,hanya sebatas intermezo sentilah akan realita kehidupan di negeri pelupa ini. terlalu banyak permasalahan-permasalahan yang belum  diselesaikan dewasa ini. masalah yang lama belum kelar,muncul masalah yang baru lagi. huuuuu...apakah memang setiap masalah ini tidak ada jalan keluarnya.??? atau mungkin,,,pura-pura lupa ??? hanya di karenakan sikap ambisius untuk mengendalikan suatu kelompok maupun daerah sehingga melupakan cara menyelesaikan masalah itu sendiri. seperti kata pepatah " tak ada sakit yang tak ada obatnya " . tentu setiap masalah ada jalan keluarnyan dan "setiap penyakit tentu ada obat atau penawarnya". tergantung bagaimana kita siap atau tidak untuk menyelesaikan masalah itu dan mengobati penyakit itu. renungan dari masing-masing dirilah yang perlu di lakukan untuk mempertanyakan apa yang harus  memang di pertanyakan sesuai dengan yang menjadi cita bersama. berbicara masalah cita bersama tentu haruslah mendedikasikan diri untuk kemaslahatan orang banyak karna seperti itulah hakikat dari pada seorang pemimpin. di samping dia melakukan komando pada jajarannya, diapun harus melayani segala bentuk apa yang menjadi kepentingan dari orang-orang yang di pimpinnya . bukan malah berbalik arah dari itu semua. jika berbalik arah, itu sama halnya merupakan bentuk pemerintahan tirani yang beralaskan duri dan  tunggulah untuk beberapa detik dalam hitungan fisika akan di jemput oleh algojo bumi akan perilaku yang menyimpang dari yang di tetapkan.

dalam berbagai profesi apapun haruslah mempertanyakan pada diri. hal-hal yang amat mendasar ; apakah aku pernah berbuat untuk sesuatu yang menjadi sasaran target nantinya. pertanyakan hal ini. jangan datang nyelonong saja. jangan sampai jadi jalangkung,nantinya . !!!
renungi dan pertanyakan hal itu. sudah layak atau tidak ??? saya kira jarang juga menemukan orang seperti ini. karna kembali lagi kita hidup di negeri pelupa. negeri yang slalu mentuhankan yang namanya simbol-simbol rongsokan.

dalam tulisan ini,saya menasehati diri saya pribadi. jangan sampai menjadi orang yang lupa ! walaupun kita hidup di negri pelupa. mari kita ingatkan yang lupa-lupa ini. karna kita yang tidak lupa inilah yang mempunyai peran untuk memajukan mereka yang amnesia dalam membangun bangsa yang di dalamnya terdapat warna yang berbeda-beda. bukankah warna akan sangat indah bila di sandingkan bersamaan.?!!!
mari menjadi orang yang mengingatkan dengan bertanya apa yang telah di berikan ???
semoga saja (oleh;laa achez M )

HUBUNGAN NEGARA DAN WARGA NEGARA

Hubungan negara dan warga negara ibarat ikan dan air. keduanya memilki hubungan timbal balik yang sangat erat. negara indonesia sesuai dengan konstitusi, misalnya berkewajiban untuk menjamin dan melindungi seluruh warga negara indonesia tanpa terkecuali. secara jelas dalam undang-undang pasal 34,misalnya,di sebutkan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar di pelihara oleh negara (ayat1); negara mengembangkan sistim jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan mendayakan masyarakat yang lemah dan tak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan (ayat2) ; Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas layanan umum yang layak (ayat3). selain itu, negara juga berkewajiban untuk menjamin dan melindungi hak-hak warga negara dalam beragama sesuai dengan keyakinan, hak mendapatkan pendidikan,kebebasan berorganisasi,bereksperesi,dan lain sebagainya.

Namun demikian,kewajiban negara untk memenuhi hak-hak warganya tidak akan dapat berlangsung dengan baik tanpa dukungan warga negara dalam bentuk pelaksanaan kewajibannya sebagai warga negara. misalnya, warga negara berkewajiban membayar pajak dan mengontrol jalannya pemerintahan baik melalui mekanisme pengontrolan tidak langsung melalui wakilnya di lembaga perwakilan rakyat ( DPR,DPRD ) maupun secara langsung melalui cara-cara yang demokratis dan bertanggung jawab. cara melakukan kontrol secara langsung bisa di lakukan melalui,misalnya,lembaga swadaya masyarakat (LSM),Pers,atau demonstrasi yang santun dan tidak mengganggu ketertiban umum. pada saat yang sama, dalam rangka menjamin hak-hak warga negara, negara harus menjamin keamanan dan kenyamanan proses penyaluran aspirasi warga negara melalui penyediaan fasilitas-fasilitas publik yang berfungsi sebagai wadah untuk mengontrol negara, selain memberikan layanan publik yang profesional dan akuntabel.

Minggu, 28 Juni 2015

DOMPU RIWAYATMU KINI

            memasuki era abad yang ke-21. perkembangan kabupaten dompu masih jauh panggang dari api. di bandingkan dengan daerah-daerah lain yang ada di kawasan Nusantara ini. pada umurnya yang kesekian tahun. secara pembangunan masih saja jalan di tempat. entah apa yang membuat itu semua.jika mengaca pada sejarah ( bukan meromantisasi sejarah) dompu merupakan suatu daerah yang mempunyai kedudukan peradaban yang amat maju. baik dalam bidang ekonomi,politik,sosial,maupun budayanya. secara defakto dompu di kenal di kancah nusantara pada saat itu di kenal dengan nama " DOMPO" . hal demikian tertera jelas dalam sumpah palapa yang di proklamirkan oleh Mahapati GAJAH MADA . yang mengatakan pada saat itu,akan menyatukan kerajaan yang berada pada wilayah nusantara dengan konsekwensinya akan memakan buah maja. nama kerajaan dompo pada saat itu di sebutkan secara jelas di dalam sumpah yang di cantumkan di dalam kitab kertagama itu. pengakuan keberadaan secara defakto di akui keberadaanya oleh kerajaan lain pada saat itu.

            seiring perkembangan jaman, dompu sekarang mengalami banyak perubahan. baik di dalam pembangunan ekonomi,sosial,budaya,maupun politik. peninggalan-peningaalan jaman dulu sebagai saksi nyata mengenai keberadaanya. kini tidak ada lagi yang bisa di lihat. mulai dari bentuk istana kesultanan maupun masjid-masjid yang di bangun oleh syaikh-syaikh terdahulu serta peningalan sejarah lainnya. yang mungkin amat banyak di tinggalkan. hal ini yang menurut saya, secara pribadi dompu amat jalan di tempat dan bahkan  jauh lebih buruk di bandingkan dompu yang terdahulu. walapun memang,saya mengakui bahwasanya. secara pembangungan dompu mengarah pada bentuk pembangunan yang lain. dan hal ini, belum dapat di katakan sebagai kategori daerah yang maju. melainkan dalam tahap yang berkembang mundur. tidak juga dalam tahap daerah yang berkembang.

            politik pragmatisme yang emban oleh pemerintah yang memimpin kabupaten dompu pada tahun 1950 telah merubah wajah dompu secara keseluruhan. secara pembangunan orang-orang terdahulu yang di dasari oleh perjuangan bahkan sampai mengorbankan tetesan darah yang mengalir. di hilangkan begitu saja oleh orang-orang yang memimpin pada saat itu. dan hal inilah yang membuat dou (orang dompu) merasa tertinggal. karna secara psikologis telah di serang dengan menghilangkan ingatan-ingatan daerah yang berimbas pada amnesia penghuni Dana Dompu (tanah Dompu). sampai sekarang pun dou-dou dompu (orang-orang dompu) sedang mencari identitas mereka yang sebenarnya.

             harapan saya sebagai putra daerah dompu. semoga kepemimpinan siapapun. dapat menggali kembali akan sejarah-sejarah yang pernah di lakukan oleh orang-orang hebat terdahulu. mulai dari sultan pertama sampai dengan terakhir. hingga islam pertama kali masuk di dompu serta siapa-siapa saja yang menyebarkan agama islam di dana Dompu. karna dari itu semualah yang akan membangkitkan jiwa semangat patriotisme orang dompu untuk dapat mengetahui identitas dou dompu yang sebenarnya. yaitu dompu yang hebat dan dompu yang jaya. bahkan kalau bisa pemerintah hari inipun,harus lebih banyak belajar akan sejarah-sejarah terdahulu. jangan mengangggap daerah dompu sebagai daerah yang tidak mempunyai sejarah. seperti yang di katakan oleh bapak Proklamator kita " Jas Merah " jangan sekali-sekali melupakan sejarah. dari pernyataan demikian. oleh founding father kita.bahwa ,jelaslah sejarah amatlah penting untuk di pelajari akan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau. karna dari sejarah itulah akan di jadikan pembelajaran untuk dapat memperbaiki apa yang menjadi perencanaan hari ini untuk ke depannya. entah itu dalam bidang ekonomi,sosial,politik,maupun budaya. semoga saja.